Liburan Ke Pantai Glagah Tiga Siswa dan Guru SD Wonosobo Tewas Tenggelam

Liburan Ke Pantai Glagah Tiga Siswa SD Wonosobo Tewas Tenggelam  


Empat wisatawan yang tengah berlibur di Pantai Glagah, Kulonprogo pada Rabu (15/3/2017) siang, tenggelam ketika tengah mandi di muara Sungai Serang. Tiga korban diketemukan dalam kondisi tak bernyawa dalam kurun waktu yang berbeda. Satu korban lainnya berhasil diselamatkan dan dirawat tim medis.  

Tiga korban meninggal dunia adalah Muhammad Mahfud (12) siswa kelas 6 SD 2 Kaliwuluh, Kepil, Wonosobo, Jawa Tengah. Satu korban lainnya adalah Sukristianto, guru tidak tetap (GTT) di SD tersebut yang merupakan warga Tlogowiro, Kapulogo, Kepil Wonosobo. Seorang lagi adalah Putra Kristanto, warga Cengkareng, Jakarta yang asli dari Tawangsari, Pengasih. Sedangkan korban selamat adalah Budi Santoso, warga Janturan Tawangsari, Pengasih yang merupakan kakak dari Putra Kristanto.

Musibah ini berawal saat 19 siswa dari SD 2 Kaliwuluh dengan didampingi oleh delapan guru tengah berlibur di Pantai Glagah, Kulonprogo. Rencananya mereka juga akan menikmati di Pantai Jatilawang, Purworejo. Menggunakan dua kendaraan minbus, rombongan ini tiba di Pantai Glagah sekitar pukul 13.00 WIB.

Awalnya para siswa ini hanya bermain di sekitar laguna Pantai Glagah. Namun ada yang mandi dan berenang di Muara Sungai Serang. Hingga akhirnya Muhammad Mahfud, terseret arus ke tengah. Melihat kejadian ini, gurunya Sukristianto bermaksud menolong dan ikut berenang. Dalam waktu bersamaan Putra Kristanto, dan Budi Santoso juga bermaksud menolong korban. Namun justru Sukristianto dan Putra ikut terseret dan tenggelam. Sedangkan Budi Santoso berhasil diselamatkan warga di sekitar setelah ditolong dengan menggunakan bambu. Budi selanjutnya dilarikan ke RS Rizky Amalia Medika Temon, untuk mendapatkan perawatan medis.

“Awalnya ada satu yang tenggelam, namun malah ada dua orang lagi yang bermaksud menolong ikut terseret dan tenggelam,” ujar Iptu Semiyoino, salah satu perwira dari Polres Kulonprogo, yang berada di Tempat kejadian.

Musibah inipun langsung dilaporkan kepada tim SAR Pantai Glagah yang berjaga tidak jauh dari lokasi kejadian. Petugas yang melakukan pencarian, akhirnya menemukan Sukristianto yang sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Tidak lama berselang petugas kembali menemukan Putra Kristanto yang juga sudah dalam kondisi meninggal dunia.

Setelah dilakukan pencarian lebih dari lima jam, SAR Kulonprogo, bekerjasama dengan Basarnas Yogyakarta dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), akhirnya berhasil menemukan jasad M Mahfud.

Jasad korban ditemukan setelah tim dari Basarnas dengan tim selam melakukan pencarian di sekitar lokasi korban tenggelam. Jasad korban terjepit bronjong di Muara Sungai Serang yang merupakan pemecah gelombang.

“Kondisi sungai terlalu dalam, sekitar empat meter ini yang menyulitkan kami,” jelas Samsudin Koordinator SAR Satlimas Wilayah V, Kulonprogo.

Salah seorang guru Endang Sulistyowati mengatakan liburan ini merupakan salah satu kegiatan dalam ujian tengah semester. Salah satunya adaah refreshing bagi anak-anak disela kegiatan ujian. Namun justru ada musibah ini dan merenggut satu guru dan satu siswa belum berhasil diketemukan. “Tidak ada firasat sama sekali, awalnya hanya dipinggir saja,” ujar Endang.

Korban Muhammad Mahfud merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Ririn dan Suyadi. Rekan korban Surohman terlihat cukup terpukul dengan tenggelamnya M Mahfud. Selama ini mereka cukup akrab, bahkan saat bermain di Pantai Glagah. “Tadi mandi disana, terus tenggelam,” ujar Surohman.

0 komentar: