Tak Hanya Terkenal Sebagai Kota Batik Teryata Pekalongan Menyimpan Aneka Kuliner Khas yang Lezat
Tak Hanya Terkenal Sebagai Kota Batik Teryata Pekalongan Menyimpan Aneka Kuliner Khas yang Lezat
sego megono/(Foto: Metrotvnews/Hani)
Mungkin selama ini Kota Pekalongan identik dengan pusat batik. Tapi, kuliner enak yang beraneka ragam juga menjadi kebanggaan kota batik cukup beragam loh.
Mulai dari nasi megono yang gurih, tauto yang segar, rawon sapi yang rasanya enak hingga pecak udang menjadi salah satu kuliner khas pekalongan.
Tapi, bagi Anda yang ingin mencicipinya, tak perlu menapakkan kaki ke Pekalongan, karena di Jakarta sudah ada tempat makan yang menyajikannya.
Adalah Antonius Budi Arianto yang membuka rumah makan Dapur Pekalongan. Antonius memang berasal dari Pekalongan. Dia hijrah ke Jakarta sebagai atlet bulu tangkis. Semenjak ke Jakarta, ia merasa rindu dengan makanan Pekalongan. Akhirnya, pada tahun 2013 ia membuka tempat makan khas Pekalongan yang berlokasi di Jalan H. Lebar Blok 99 No 5B, Meruya, Jakarta Barat.
Saat baru buka, Antonius mengatakan bahwa respons masyarakat sangat positif sehingga setiap hari kedai yang buka dari jam 9 pagi hingga jam 9 malam itu ramai didatangi pengunjung. Apalagi kalau akhrir pekan, jumlah pengunjung yang datang semakin meningkat .
Menu makanan yang ditawarkan tidak berbeda dari daerah aslinya. Mulai dari megono yang dicampur dengan bunga kecombrang yang mempunyai cita rasa khas, tauto yang kata Antonius tauconya dibuat sendiri di Pekalongan hingga cumi hitam lekat yang dikirim langsung dari Pekalongan.
Selain menu tadi, ada juga stripping goreng, ayam goreng kuning yang ayamnya dari ayam kampung, serta pecak udang .
Untuk menu nasi megononya disajikan dengan daun pisang yang wangi. Penyajian nasi megono memang sama seperti di Pekalongan asli yang biasanya orang membeli nasi megono diisi oleh tempe goreng kemudian dibungkus dengan daun pisang .
Antonius menerangkan, biasanya nasi megono paling enak dimakan saat makan siang dan makan malam .
Untuk kapasitas Dapur Pekalongan sendiri bisa menampung kurang lebih 50-70 pengunjung . interior desain kedai ini juga bisa menebus rasa rindu akan kampung halaman dengan gambar-gambar gedung balai kota pekalongan 1954 dan gambar jembatan Lodji tahun 1946.
Untuk harga makanan yang ditawarkan di Dapur Pekalongan juga sangat terjangkau. Mulai dari Rp7 ribu Anda sudah bisa menyantap sebungkus daun pisang yang berisi nasi dan megono. Untuk menu lainnya berkisar Rp18 ribu hingga Rp39 ribu.
0 komentar: